Pulau Bali memiliki beranekaragam pilihan objek wisata menarik untuk anda kunjungi. Yang paling banyak dicari oleh wisatawan domestik adalah objek wisata yang menawarkan keindahan pesona alam, seperti tempat wisata pantai di Bali.
Selain wisata panorama alam, wisata petualangan juga menjadi kesukaan wisatawan domestik, salah satu contohnya adalah wisata bahari di pantai Tanjung Benoa dan lebih dikenal dengan nama watersport Tanjung Benoa.
Selain wisata yang bersifat hiburan, pulau Bali juga memiliki tempat wisata yang bersifat menambah wawasan terutama di bidang seni rupa. Jenis wisata ini, saat ini lebih banyak dilakukan oleh para pelajar saat liburan sekolah di Bali dan wisatawan Eropa.
Kategori tempat wisata yang menambah wawasan dibidang seni rupa adalah museum. Pusatnya museum seni rupa di Bali berada di kawasan objek wisata Ubud. Selain di Ubud, kota Denpasar juga memiliki museum yang sangat layak untuk dikunjungi dan karakter museum juga berbeda dengan museum yang ada di Ubud.
Museum di Denpasar ada Museum Bali dan museum sidik jari Denpasar dan dihalaman ini kami akan menuliskan tentang museum sidik jari Denpasar. Untuk melihat informasi mendetail tentang museum tertua di Bali yang bernama museum Bali di Kota Denpasar, silakan klik link dibawah ini!
Lokasi Museum Sidik Jari Denpasar
Sebagian besar dari kita, saat mendengar kata museum, pasti membayangkan sebuah tempat untuk menyimpan koleksi barang peninggalan zaman dahulu atau koleksi penyimpanan peninggalan prasejarah, baik itu berupa batu, patung, lukisan ataupun benda antik.
Lain halnya dengan museum sidik jari Denpasar dan sangat berbeda dengan museum yang lain di Bali. Museum lukisan buka dari hari Senin – Sabtu, hari Minggu tutup. Jam buka museum lukisan sidik jari dari jam, 08:00 – 16:00. Rata-rata waktu yang di habiskan pengunjung saat berada di gallery lukisan, kurang lebih 2 jam.
Lokasi museum lukisan sidik jari Denpasar terletak di Jalan Hayam Wuruk No 175, Tanjung Bungkah Denpasar Bali. Jika anda berangkat dari bandara Ngurah Rai, akan menempuh waktu kurang lebih 40 menit. Jaraknya hanya 15 km dari bandara Ngurah Rai, tapi karena kemacetan di kota Denpasar, maka waktu tempuh bertambah.
Sejarah Museum Lukisan Sidik Jari
Museum Sidik Jari Denpasar dibangun pada tahun 1993. Peresmian dilakukan setelah 2 tahun, tepatnya pada bulan Juli 1995. Tokoh yang memiliki gagasan, sekaligus pemilik dari museum lukisan Sidik Jari Denpasar adalah bapak Gede Ngurah Rai Pemecutan.
Anda pasti bertanya kenapa nama museumnya ada kata sidik jari? Pertanyaan ini juga ada pada saya saat pertama kali berkunjung ke museum ini. Saya malahan berharap akan melihat koleksi sidik jari dari orang-orang terkenal di museum ini. Ternyata harapan saya salah.
Setelah dipelajari lebih lanjut, ternyata ada filosofi tersendiri, dibalik penamaan museum sidik jari. Museum ini dinamakan museum Sidik Jari karena berkaitan dengan cara yang digunakan ketika melukis. Metodenya ujung jari pelukis diolesi oleh berbagai macam warna cat lukis sesuai dengan imajinasi dari pelukisnya.
Karena melukis menggunakan jari tanpa menggunakan kuas, tentunya terdapat bekas sidik jari dari tangan pelukis. Cara melukis ini yang dinamakan lukisan Sidik Jari.
Sejarah menggunakan jari untuk melukis, semuanya berawal dari kegagalan dalam menyelesaikan lukisan tari Baris. Bapak Gede Ngurah memperbaiki lukisan tari Baris bukan dengan kuas, melainkan dengan memoles tangannya dengan cat lukis, kemudian memoleskan cat warna-warna diatas lukisan tari Baris tersebut mengunakan jari tangan.
Setelah lukisan tari Baris selesai diperbaiki, ternyata lukisan tari Baris tampak sangat indah dengan goresan sidik jari dari pelukisnya. Tentunya yang mengetahui seni lukis akan mengetahui letak keindahannya.
Kalau saya pribadi sangat awam untuk menilai karya seni lukis, indahnya dibagian mana saya juga tidak tahu, mohon maaf dan harap maklum :). Tapi dibalik ketidaktahuan saya akan seni lukis, saya kagum dengan seorang pelukis yang menghasilkan lukisan menggunakan jari tangan yang biasanya menggunakan kuas.
Gede Ngurah Rai Pemecutan
Pelukis ternama Gede Ngurah Rai Pemecutan, telah menghasilkan karya 640 buah lukisan yang dipajang di museum Sidik Jari Denpasar. Gede Ngurah Rai Pemecutan, lahir di Denpasar pada tanggal 4 Juli 1936.
Tujuan dari bapak Gede Ngurah Rai Pemecutan untuk membangun museum Sidik Jari Denpasar, sebagai tempat untuk memajang aneka koleksi lukisan hasi karyanya, serta memajang puisi hasil karyanya yang ditulis diatas batu.
Di museum lukisan Sidik Jari Denpasar, pengunjung tidak hanya dapat melihat lukisan dan puisi saja, melainkan pengunjung yang ingin mendalami budaya Bali terutama seni tari Bali dapat belajar disini. Di museum ini diadakan kursus seni tari Bali, kursus melukis, kursus seni musik Bali dengan pengajar profesional.
Untuk kenyamanan pengunjung museum sidik jari, museum juga dilengkapi dengan fasilitas seperti cafe, wantilan untuk beristarahat, toilet umum dan areal parkir yang sangat luas.
Berapa biaya tiket masuk ke museum Sidik Jari Denpasar? Biasanya kalau masuk museum pasti akan dikenakan biaya tiket masuk. Untuk museum lukisan Sidik Jari di kota Denpasar, saat kami menulis sama sekali tidak ada biaya tiket masuk alias gratis.